NEC Bersama Dengan Universitas Nagasaki Melakukan idenifikasi Sidik Jari Bayi di Kenya  Sebuah perusahaan teknologi Jepang yang terkenal, NEC, telah mengumumkan bahwa mereka sedang melakukan program pengujian identifikasi sidik jari untuk bayi yang baru lahir di Kenya. Program ini dikelola oleh Universitas Nagasaki, yang berpartisipasi dalam proyek penelitian medis di Kenya.

Di bawah program ini, para peneliti mengumpulkan sidik jari bayi yang baru lahir kurang dari 24 jam setelah lahir. Berdasarkan informasi, teknologi ini sangat akurat karena hanya mewakili 0,3% dari tingkat kesalahan. Ini telah dikembangkan sejak 2016 dengan pencitraan yang lebih baik dan kecepatan bingkai sehingga sensor sidik jari lebih akurat.

Sidik jari yang dikumpulkan nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk identitas hukum dan akta kelahiran untuk membuat catatan populasi lebih akurat. Setelah dibuat, identitas ini dapat digunakan untuk memastikan bahwa anak-anak menerima jadwal imunisasi yang benar dan memiliki akses ke pendidikan publik pada waktu yang tepat.

NEC berencana untuk menyediakan sensor sidik jari baru untuk sistem identitas nasional di negara-negara berkembang di seluruh dunia. Seiring dengan inisiatif kesehatan masyarakat CEN lainnya, strategi ini akan membantu mempromosikan upaya PBB untuk mengurangi jumlah orang yang tidak memiliki dokumen. Organisasi telah menyatakan bahwa pendaftaran biometrik sangat penting untuk tujuan ini.

Teknologi ini bukan satu-satunya kolaborasi antara NEC dan Universitas Nagasaki. Keduanya juga telah meluncurkan program penelitian yang akan menyelidiki dampak otentikasi biometrik pada kesehatan global.